Postingan

ZAKAT, INFAQ DAN SHODAQOH SOLUSI PEMBERANTASAN KEMISKINAN

ZAKAT, INFAQ DAN SHODAQOH SOLUSI PEMBERANTASAN KEMISKINAN السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله الذي امرنا أن نهتم الفقراء والمساكين الصلاة والسلام على سيدنا محمد خاتم الأنبياء والمرسلين وعلى اله وصحبه اجمعين اما بعد Hadirin Rahimakumullah Pada umumnya ada tiga konsep yang berkaitan dengan pemanfaatan harta benda. Pertama, komunis dengan prinsip mengutamakan kepentingan masyarakat di atas kepentingan individu, tiap-tiap individu tidak memiliki kemerdekaan dan hak kepemilikan sehingga menguntungkan si miskin namun kerugikan bagi si kaya. Kedua, kapitalisme dengan prinsip menitik beratkan kepentingan individu di atas kepentingan masyarakat, akibatnya lahir “ the rich richer and the poor poorer ”. Yang kaya semakin, kaya dan yang miskin semakin miskin: القوي يأكل الضعيف والعالم يأكل الجاهل Yang kuat memakan yang lemah, yang pintar memakan yang bodoh. Homo homoni lupus to be polity in society , penghisapan manusia terhadap manusia menjadi peradaban. Hadirin hanya membawa

TOLERANSI LINTAS AGAMA DALAM MEMBANGUN INDONESIA YANG HARMONIS DAN BERSAHAJA

TOLERANSI LINTAS AGAMA DALAM MEMBANGUN INDONESIA YANG HARMONIS DAN BERSAHAJA Kerukunan berbangsa dan bernegara terusik oleh hadirnya intoleransi dalam kehidupan beragama. Perusakan tempat ibadah umat agama lain yang terjadi di banyak tempat menegaskan betapa toleransi lintas agama masih menjadi barang mahal nun langka di negeri kita tercinta, Indonesia. Terlepas apa yang menjadi motif perusakan itu, kita sepakat bahwa tindakan tersebut seharusnya tidak terjadi di negeri yang menjunjung tinggi kerukunan dalam beragama. Bukankah anarkisme –apalagi menyangkut agama yang sangat sensitif– justru menahbiskan nafsu kebinatangan yang selaiknya dibuang jauh-jauh dari benak manusia. Sepertinya, kita perlu melirik falsafah –yang konon milik– suku Bali ( la’alla ash-shawāb ). “ Masjid adalah rumah kami, namun digunakan oleh saudara kami yang beragama Islam .” Begitu sikap mereka yang juga diterapkan kepada umat beragama selain Islam. Ungkapan di atas menggambarkan betapa kerukunan ant

Pemuda Sebagai Generasi Penerus Bangsa

Hadirin Rakhimakumullah…. Masa muda merupakan masa  yang  penuh  dengan  harapan,  penuh  dengan  cita-cita dan penuh dengan romantika kehidupan yang sangat indah. Keindahan masa muda dihiasi dengan bentuk fisik yang masih kuat, berjalan masih cepat, pendengaran masih akurat, pikiran masih cermat, kulit wajah indah mengkilat, walaupun banyak jarawat, tetapi tidak gawat karena masih banyak obat ditoko-toko terdekat, oleh karena itu pantas bila para pemuda dan para remaja merupakan salah satu penentu meju dan mundurnya suatu Negara. Sebab terbukti sejak dahulu kala hingga saat ini dan sampai yang akan datang sesuai dengan fitrohnya pemuda dan remaja merupakan tulang punggung suatu Negara, penerus estafet perjuangan terhadap bangsanya. Sebagaimana syekh Mustofa al-Ghalayaini seorang pujangga Mesir berkata : أن فى يد الشبان أمر الأمة وفى أقدامها حيتها “ Sesungguihnya pada tangan-tangan pemudalah urusan umat dan pada kaki-kaki merekalah terdapat kehidupan umat ” Mengingat betapa p

MENGHADIRKAN ISLAM DI TENGAH MASYARAKAT MAJEMUK

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته الحمد لله الذي جعل الإنسان خليفة بارسطاة وانواع مختلفة. وبذالك اوجب علينا اخوة الصلاة والسلام على رسول الله وعلى اله وصحبه ومن تبع رسالته {اما بعد} HADIRIN MA’ASYIROL MUSLIMIN RAHIMAKUMULLAH Rasisme dan diskriminisme merupakan paham yang sangat paradok dengan kemajemukan. Jammes Monrou dengan doktrinnya “American is on America” telah menganggap bahwa bangsa Amerika paling baik dari bangsa lain. Benneto Mussolini dengan ajarannya, Fasisme Italia merasa bahwa bangsanya lebih mulia dari bangsa lain. Hirohito dengan Fasisme Jepangnya mencetuskan bahwa bangsanya paling pantas memimpin dunia. Alhasil paham-paham tersebut tidak menghargai kemajemukan. Samuel Eto’o, pemain sepak bola asal Kamerun pun ikut menjadi salah satu korban rasisme, sehingga jauh-jauh hari Persatuan Sepakbola Eropa (UEF) mencanangkan program kampanye “Let’s Kick Racism out of Football” . Dan di Indonesia kita diinggatkan akan kerusuhan Mei 1998, di mana sasaran utamanya adalah or